REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Intinya, mereka hanya bilang Malaysia adalah negara yang payah dengan pimpinan yang tidak kompeten. Namun lontaran tiga diplomat Singapura yang ditulis dalam dokumen rahasia Amerika Serikat yang bocor itu memancing reaksi keras Malaysia.
Kementerian Luar Negeri Singapura hari ini mengonfirmasi wakil mereka di Kuala Lumpur, T Jasudasen telah dimintai konfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman. Ia juga menerima nota protes dari Malaysia.
Dalam kabel diplomatik terbaru dibocorkan oleh situs whistle-blower WikiLeaks, tiga pejabat dari Departemen Luar Negeri Singapura (MFA) memberikan komentar meremehkan tentang Perdana Menteri Najib Razak pada pejabat AS antara tahun 2008 dan 2009. Kabel dibuat eksklusif dan dimuat utuh oleh Australia Morning Herald dengan judul "pemimpin Singapura menghina Malaysia, Thailand dan Jepang."
Kausikan, seorang diplomat senior dari MFA dilaporkan mengatakan kepada Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Asia Timur David Sedney bahwa situasi di Malaysia adalah "membingungkan dan berbahaya", didorong oleh kemungkinan konflik ras "yang bisa membuat etnis Tionghoa lari Malaysia dan membanjiri Singapura."
Dia menambahkan "kurangnya kepemimpinan yang kompeten merupakan masalah nyata untuk Malaysia" dan menyebutkan pentingnya Najib untuk "menang secara politik" demi menghindari penuntutan dalam kasus pembunuhan sensasional model Mongolia, Altantuya Shaariibuu.
Najib juga diduga telah terlibat dalam kasus teror atas blogger Raja Petra Kamarrudin yang menyatakan bahwa ia telah bertemu dengan model dibunuh dan bahkan mungkin memiliki hubungan intim dengannya.
Di tengah isu yang memanas ini, menlu kedua negara dikabarkan telah saling bicara. Menlu Singapura George Yeo dan Anifah Aman telah sepakat bahwa hubungan bilateral yang erat di masa mendatang lebih di atas segalanya.