Rabu 15 Dec 2010 22:45 WIB
Wikileaks

AS dan Spanyol Curigai Catalonia Sarang Teroris

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Pemerintah AS dan Spanyol mencurigai Catalonia, kawasan otonomi khusus di Spanyol sebagai lokasi berdiamnya penduduk Muslim yang rentan terhadap perekrutan jihad. AS dan Spanyol bahkan sepakat untuk mendirikan pusat kontra terorisme guna menangkal serangan teroris yang mengejutkan pada tahun 2004 silam di Madrid. 

"Kami mengusulkan Konsulat Jenderal di Barcelona untuk menjadi instansi multi platform bersama dalam menangani kontra terorisme, dan anti kejahatan," tulis kawat rahasia yang dikirimkan Duta Besar Spanyol untuk AS, Eduardo Aguirre, seperti dipublikasikan Wikileaks.

Kawat rahasia itu juga mengungkap pendirian pusat Kontraterorisme memiliki nilai strategis guna mengawasi keberadaan 1 juta Muslim yang berdiam di Catalonia.

Kawat rahasia lain tahun 2005 menyebutkan Spanyol merupakan target signifikan kelompok teririsme Islam dan juga merupakan lokasi strategis logistik kelompok ekstrimis Islam yang beroperasi di seluruh dunia. Tapi, kawat rahasia tahun 2007 justru mengatakan sebaliknya, Spanyol hanya target masa lalu. Namun Spanyol memiliki peranan penting dalam menghubungkan kontraterorisme antara AS-Eropa.

Fakta lain yang terungkap dalam kawat rahasia itu menyebut Catalonia merupakan magnet bagi imigran legal dan ilegal yang berasal dari  Afrika Utara (Maroko, Tunisia, dan Aljazair) dan Asia Tenggara (Pakistan dan Bangladesh).

"Ancaman di Catalonia sangat jelas. Barcelona sebagai kota terbesar kedua di Spanyol merupakan persimpangan kegiatan yang "mengkhawatirkan" seperti tempat pertemuan alami dan transit individu dan logistik yang pindah dari dan ke dengan melalui daerah-daerah terdekat dari semua negara yang berbatasan dengan Mediterania barat," sebut kawat rahasia lainnya seperti dikutip Al Arabiya, awal pekan ini.

Juru bicara Kedutaan AS untuk Spanyol, Jeff Galvin, menilai kedua negara menikmati "kerjasama yang sangat baik" dalam penyelidikan kontraterorisme. Pernyataan Gavlin senada dengan kawat rahasia tertanggal Oktober 2006 yang menyebutkan Spanyol telah membuat langkah besar dalam mengganggu dan membuat frustasi sel-sel teroris dan AS senang dengan kerjasama kontra terorisme bersama Spanyol.

Indikasi pembentukan pusat Kontraterorisme tampaknya bukan isapan jempol belaka. Kedua negara telah menyiapkan 13 agen yang akan ditempatkan pada lokasi strategis.

Keberadaan 13 agen tersebut diharapkan mampu memantau secara cepat siapa saja dan apa saja yang melewati kawasan tersebut. Saat dikonfirmasi Kedutaan Besar AS untuk Spanyol di Madrid menolak memberikan komentar.

Sebagai informasi, bulan lalu, 11 orang (sembilan kebangsaan Pakistan) dibawa ke pengadilan lantaran dituduh merencanakan aksi serangan bunuh diri atas perintah dari Taliban Pakistan. Polisi Speanyol juga sukses menggagalkan rencana serangan pada Januari 2008 setelah salah seorang anggota aksi menyerahkan diri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement