REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, memimpin delegasi Indonesia dalam misi dagang dan kunjungan kerja ke India 15-16 Desember 2010, dengan maksud meningkatkan hubungan dagang kedua negara.
Delegasi dunia usaha terdiri atas sektor yang dianggap dapat mewakili dan memberikan kontribusi positif bagi perdagangan Indonesia dan India, yakni sektor pengolahan makanan, pulp and paper.
Kemudian ada sektor kosmetika dan obat-obatan, otomotif, tekstil, minyak sawit, permesinan, pertambangan dan industri kreatif. Demikian rilis Depdag yang diterima Republika, Kamis (16/12).
Dalam kunjungan ini Mendag RI melakukan pertemuan bilateral dengan mitra kerjanya, Menteri Perdagangan dan Industri India, Mr. Shri Anand Sharma.
Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri sepakat untuk memperluas dan memperdalam hubungan perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi.
Pada 2010 diperkirakan perdagangan bilateral Indonesia-India akan melampaui nilai 10 miliar dolar AS. Dari kerjasama ini, Indonesia mencatat peningkatan surplus perdagangan terhadap India dari 1,8 miliar dolar AS menjadi 5,2 miliar dolar AS.
Investasi dari India ke Indonesia juga telah mengalami peningkatan dan saat ini telah mencapai 278 juta dolar AS di berbagai sektor seperti tekstil, industri metal, otomotif, mesin dan elektronik, dan berbagai jasa-jasa. Beberapa perusahaan besar telah melakukan investasi di Indonesia seperti Tata, Reliance, Bajaj dan TVS di bidang batu bara, jasa-jasa dan otomotif.