Jumat 17 Dec 2010 22:11 WIB

Menteri BUMN Minta Merger Flexi-Esia Jangan Dipaksakan

Menteri Negara (Menneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar
Menteri Negara (Menneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar mengharapkan agar merger antara Flexi dan Esia tidak dipaksakan terutama jika karyawan tidak menyetujuinya.

"Merger yang akan dilakukan bukan berasal dari pihak manajemen dan jika dilakukan terjadi restrukturisasi luar biasa. Jadi perlu ada win-win solution dalam permasalahan. Dari pihak BUMN sendiri sama sekali tidak ada intervensi dalam hal ini," ujar Mustafa di Pekanbaru, Jumat pagi.

Ia mengatakan dalam merger ini tidak ada upaya antikorporasi. Menurutnya jika karyawan belum setuju dengan upaya merger, pihaknya meminta untuk tidak dilakukan.

Mustafa berharap, pihak manajemen menampung apa yang disuarakan oleh karyawannya. "Pihak manajemen harus mengkondisikan hal ini, sehingga apapun keputusannya nanti akan baik bagi manajemen maupun karyawan. Tidak ada target khusus dalam hal ini," katanya.

Rencana merger antara Flexi dan Esia ini mendapat penolakan dari Serikat Karyawan (Sekar) Telkom di berbagai daerah sejak beberapa hari yang lalu. Dalam aksinya Sekar Telkom meminta merger tersebut tetap harus dibatalkan, karena mereka berpendapat jika merger dilakukan ditengarai Telkom Flexi akan beralih ke pihak asing.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement