REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL--Para pemimpin Uni Eropa telah menyepakati untuk melakukan kerjasama ekonomi lebih dekat di tengah kecemasan angka hutang yang tinggi dari negara-negara yang mendapat talangan. Mata uang euro yang dijadikan bailout pun kini terengah-engah.
Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, mengatakan ia bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel, akan mempresentasikan proposal baru untuk mengurangi gap ekonomi negara-negara pengguna euro.
"Kita harus mengatasi perbedaan kemampuan kompetitif di dalam 16 bangsa-bangsa zona euro," ujarnya.
Sementara Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, mengatakan persatuan atau uni keuangan membutuhkan persatuan ekonomi. "Tak seorang pun dapat menghindari takdir ini," ujarnya.
Sedangkan Kanselir Jerman mengatakan sangat penting untuk tidak sekedar memiliki bujet stabil, keuangan stabil dan dana solid, melainkan juga kebijakan politik yang setara. Hanya saja, ia mengingatkan, integrasi ekonomi lebih dekat merupakan 'sebuah proses panjang'.
Para pemimpin negara itu bebicara setelah konferensi tingkat tinggi pemimpin 27 anggota Uni Eropa berakhir, Jumat (17/12) ini.