REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan sikap bahwa pernak pernik natal di sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel di Jakarta terlalu berlebihan. Bagaimana tanggapan pengelola pusat perbelanjaan?
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Stefanus Ridwan, merasa aneh dengan sikap MUI. Menurut dia, pernak pernik natal di mall tidak berlebihan.
"Dekorasinya biasa saja. Tidak berlebihan," kata Stefanus pada Republika, Selasa (21/12). Menurut dia, pernak pernik natal digabungkan dengan pernak pernik tahun baru, sehingga tidak ada maksud meresahkan MUI.
Stefanus menambahkan, MUI harusnya tak perlu mengeluarkan sikap soal pernak-pernik natal itu. "MUI harusnya gak begitu. Kok pernak-pernik dibahas, semua biasa saja," katanya. Ia menegaskan, pusat perbelanjaan hanya ingin mengajak masyarakat bergembira menyambut akhir tahun.
"Kenapa tidak ikut bergembira semua? Ini tidak ada urusan agama kok," katanya.