Rabu 22 Dec 2010 08:04 WIB

Survei: Zakat Kurangi Kemiskinan

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Zakat mampu memberi dampak positif bagi pengentasan kemiskinan. Utamanya bagi tiga persoalan dasar kemiskinan yaitu jumlah kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan keparahan kemiskinan. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Indonesia Magnificence Of Zakat (IMZ), Nana Mintarti."Potensi zakat terbukti bantu menyelesaikan masalah kemiskinan,"kata dia dalam acara IMZ Award di Jakarta, Selasa (21/12).

Kesimpulan itu, dikatakan Mintarti, merupakan hasil riset yang dilakukan oleh IMZ dengan tema "Kajian Empirik Dampak Zakat terhadap Pengurangan Kemiskinan" yang terangkum dalam Indonesia Zakat and Development Report (IZDR) 2011: Kajian Empiris Peran Zakat dalam Penanggulangan Kemiskinan.

Mintarti menjelaskan, dalam survei yang dilakukan pada 821 rumah tangga (RT) miskin dari total 4,646 populasi RT penerima dana zakat di Jabodetabek dari 8 Organisasi Penerima Zakat (OPZ) ditemukan bahwa dengan dana zakat yang diberikan, jumlah kemiskinan mustahiq dapat dikurangi sebesar 10,79 persen. Kemudian rata-rata pendapatan RT miskin terhadap angka garis kemiskinan DKI Jakarta dapat diperkecil.

Semula Rp.442.384,20 menjadi Rp. 422.076,30 atau 4,69 persen dampaknya bagi pengurangan kesenjangan kemiskinan. Selain itu, dari sudut pandang kedalaman kemiskinan intervensi zakat mampu mengurangi keparahan kemiskinan sebesar 12,12 sampai 15-97 persen. "Ini berarti zakat mampu kurangi beban sehingga kondisi perekonomian RT miskin jadi lebih ringan,"ungkap dia.

IZDR 2011, kata Mintarti, juga berusaha melakukan prediksi pengumpulan zakat nasional pada tahun 2011 yang berkisar antara Rp.1,85 -2,95 triliun. Namun dengan inovasi regulasi yang ada serta produk penghimpunan guna lebih meyakinkan calon muzakki, IMZ berkeyakinan perolehan pengumpulan dana zakat nasional 2011 mampu melebihi angka Rp. 3 triliun.

Sementara, potensi penurunan jumlah kemiskinan mustahiq tahun 2011 mampu mencapai 13,88 persen dengan perolehan zakat nasional dalam kisaran Rp. 2-3 triliun. Hanya saja, pemanfatan zakat sebagai salah satu instrumen menangani kemiskinan di Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah.

Hal ini tak terlepas dari rendahnya perhatian pemerintah terhadap dunia perzakatan Indonesia dan minimnya data riil dampak peran zakat terhadap penanggulangan persoalan kemiskinan. "Pemerintah perlu mengubah perspektifnya dan mulai manfaatkan zakat sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan," pungkas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement