REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Komunitas keagamaan di kawasan Asia Tenggara selama 15 tahun terakhir mengalami perubahan drastis di bidang kehidupan beragama, politik, ekonomi, dan sosial. Demikian ujar Direktur Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Yogyakarta, Siti Syamsiatun.
"Perubahan itu di antaranya kebangkitan gerakan-gerakan keagamaan seiring dengan gerakan reformasi dan demokratisasi," katanya, di Yogyakarta, Selasa (21/12).
Berkaitan dengan hal itu, ICRS dan Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menyelenggarakan "International Conference and Research on the Resurgence of Religions in Southeast Asia, 1997-2011" di Yogyakarta pada 4-8 Januari 2011.
Konferensi dan penelitian bertaraf internasional tentang kebangkitan agama-agama di Asia Tenggara ini akan dihadiri sekitar 40 pembicara ahli dari berbagai negara, di antaranya AS, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Menurut dia, penyelenggaraan kegiatan itu bertujuan untuk menciptakan proses dialog antara para ahli dari berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan, dan berasal dari belahan dunia yang berbeda, terutama di kawasan Asia Tenggara.