REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Armada angkatan perang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut membutuhkan tambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa 39 unit kapal selam. "Indonesia perlu menambah kekuatan armada angkatan laut. Wilayah laut kita sangat luas dan membutuhkan pengamanan yang intensif dari gangguan pihak luar," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya Marsetio, di Bogor, Rabu (22/12).
Laksamana Madya TNI Marsetio berada di Bogor untuk menghadiri kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) yang digagas Korps Marinir. Apel Komandan Satuan diikuti 84 pesera terdiri atas komandan satuan di lingkungan Korps Marinir.
Menurut Marsetio, alutsista yang dimiliki armada angkatan perang TNI AL masih jauh dari kategori memadai kebutuhan yang dihadapi. "Terutama jumlah kapal selam perlu ditambah, karena saat ini baru ada beberapa unit," terangnya.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Keberadaan jumlah kapal selam yang memadai sangat mendesak guna menjamin kemanan kedaulatan wilayah NKRI.
Penambahan kapal selam bagi armada perang TNI AL, diharapkan dapat membantu tugas dalam mengamankan keutuhan wilayah laut NKRI. "Kapal selam tersebut akan disebar ke berbagai penjuru laut NKRI. Terutama pulau-pulau terluar dan wilayah laut yang rawan diklaim negara asing akan mendapatkan pengamanan ekstra," imbuhnya.
Pengamanan ekstra wilayah laut diharapkan dapat menjamin keutuhan dan kedaulatan NKRI.
"Kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI harus kita pertahankan. Tidak boleh ada sejengkal pun tanah yang lepas ke pihak asing," demikian Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Marsetio.