REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Marsetio, mengatakan batas wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan 10 negara di sekitarnya belum tuntas, sehingga berpotensi konflik.
"Batas wilayah laut Indonesia dengan 10 negara di sekitarnya belum tuntas. Dari 10 negara tetangga, batas wilayah yang sudah tuntas baru dengan Singapura," katanya di sela-sela mengikuti Apel Komandan Satuan (AKS) di Bogor, Rabu.
AKS yang digagas Korps Marinir di kawasan pegunungan Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor itu melibatkan para perwira tinggi (pati) di lingkungan Korps Marinir dan berlangsung mulai Selasa hingga Rabu, 21-22 Desember.
Menurut Marsetio, dari sembilan negara tetangga yang berbatasan wilayah laut dengan Indonesia, potensi konflik terbesar datang dari Malaysia. "Potensi konflik terbesar berasal dari Malaysia, lantaran negara tetangga tersebut mengklaim wilayah laut Ambalat sebagai wilayah mereka," katanya.
Menurut dia, Malaysia mengklaim Ambalat senagai wilayah mereka. "Ini adalah persoalan besar yang berpotensi menimbulkan konflik bagi Indonesia," ungkapnya.
Marsetio mengemukakan, Ambalat merupakan wilayah NKRI. Pihak TNI AL akan melakukan upaya dan langkah apapun untuk mempertahankan kedaulatan wilayah RI. "Tidak boleh ada sejengkal tanah atau laut pun yang lepas. Kita pertahankan dan amankan dengan berbagai cara," demikian Wakasal.