Jumat 24 Dec 2010 00:47 WIB

Presiden Resah Pemerintah Dibilang Bunuh Industri Perfilman

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku terusik dengan pernyataan tokoh dan sutradara film Hanung Bramantyo yang menyoroti pajak perfilman. Presiden meminta jajarannya mengecek apakah benar pajak membuat film di dalam negeri itu lebih besar dibanding mengimpor film dari luar.

"Saya membaca di sebuah media massa, statement dari Saudara Hanung Bramantyo, tokoh perfilman kita, kalau tidak salah yang menggarap film Laskar Pelangi, saya terusik dengan kata-kata beliau yang menyatakan, pemerintah ini seperti membunuh perfilmannya sendiri," kata Presiden di Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Kamis (23/12). Hanung sebenarnya bukan sutradara Laskar Pelangi, tapi Sang Pencerah.

Presiden melanjutkan, "Apa pasalnya? Karena pajak yang dikenakan pada industri perfilman itu banyak komponennya itu, jatuhnya jauh lebih mahal kalau kita mengimpor film atau membikin film di luar negeri, tentu ini tidak benar," kata Presiden.

Presiden mempertanyakan bagaimana kita ingin mengembangkan industri perfilman nasional kalau pajaknya demikian. Presiden meminta menteri terkait mengecek hal itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement