REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN--WikiLeaks kembali merilis kawat diplomatik dari Kedubes AS di Vatikan. Kali ini terkait pergantian Paus, dari Paus Yohannes Paulus II ke Paus Benedict XVI. Dalam dokumen berkode 05VATICAN 000467 ini terdapat bagian yang mengulas soal perkembangan Islam di Eropa.
Menurut WikiLeaks, Paus Benedict sangat memperhatikan keberadaan gereja di Eropa. Paus yang bernama asli Joseph Ratzinger ini meyakini kalau Eropa adalah rumah spiritual dan sejarah dari gereja. "Karena itu Ratzinger tidak akan menyerahkan 'rumah'nya ini pada kekuatan sekular atau Islam," demikian pernyataan Kedubes AS, menurut WikiLeaks.
Lebih lanjut WikiLeaks menyatakan, Ratzinger sempat menjadi perhatian media massa dunia ketika ia menyatakan sikapnya terhadap Turki yang ingin menjadi anggota Uni Eropa. Ratzinger menyatakan menentang masuknya Turki ke UE. Vatikan belakangan berkomentar bahwa sikap soal Turki adalah pandangan pribadi Ratzinger, bukannya Kepausan atau Vatikan.
Ratzinger sebelumnya juga sempat mendorong agar Konstitusi UE yang baru menyebutkan secara khusus akar gereja kristen di Eropa. Menurut WikiLeaks, langkah Ratzinger ini mengherankan Vatikan karena Konstitusi UI sudah menyediakan perlindungan hukum yang dibutuhkan gereja.
"Tapi langkah ini merefleksikan bagaimana perhatiannya Paus yang baru terhadap masa depan Eropa," kata WikiLeaks.
Dalam dokumen ini juga terdapat analisis sosok Ratzinger. Menurut Kedubes AS, Ratzinger sebelumnya adalah Dekan College of Cardinals. Dia sejak lama dipandang sebagai salah satu orang terkuat di Vatikan. Ratzinger memiliki reputasi sebagai orang yang konservatis dan sangat keras terhadap teolog yang tidak patuh.
"Media kerap menggambarkan Ritzinger sebagai sosok yang dingin dan otokratis. Tapi ketika kami bertemu dengan dia, ternyata ia sosok yang bersahaja, spiritual, dan akrab," demikian WikiLeaks.