Sabtu 25 Dec 2010 23:20 WIB

Film Nasional Bakal Mati Suri Lagi Jika Tema "Esek-Esek" Dibiarkan

Rep: Irwan Kelana/ Red: Siwi Tri Puji B
Miyabi
Miyabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kini, makin marak film-film horor dan seks. Bahkan, ada produser yang sengaja mendatangkan artis porno dari mancanegara, seperti Terra Patrick, Miyabi, dan Rin Sakuragi.

Maraknya film horor dan seks, ditambah penggunaan aktris porno dari mancanegara sebagai penambah daya tarik, dikhawatirkan bisa merusak perfilman nasional. Apalagi, film-film horor berbumbu seks itu biasanya digarap tanpa memperhatikan kualitas. "Ini hanyalah ulah para pedagang. Mereka itu tidak mempunyai rasa hormat bagaimana membuat film yang berkualitas. Mereka membuat film dengan melecehkan kecerdasan, sehingga merusak film kita yang sedang tumbuh," kata produser film Mira Lesmana.

Sutradara kondang, Garin Nugroho menegaskan, jika kondisi seperti ini (maraknya film horor dan seks) dibiarkan, akan membuat perulangan sejarah yang pada akhirnya dapat membuat film Indonesia mati suri.

Hal senada diungkapkan anggota LSF, Akhlis Suryapati. Menurutnya, keterlibatan aktris porno dalam sejumlah pembuatan film Indonesia sudah masuk tahap mengkhawatirkan. "Jika kondisi ini tetap dibiarkan, akan bisa mengembalikan industri film nasional pada proses mati suri seperti era 1990an," ujar Akhlis.

Pemerhati film Yan Widjaja mengatakan kalau kualitas film Indonesia kembali kepada tema seputar horor, dan mengumbar syahwat belaka, maka hanya masalah waktu nasib film Indonesia akan terjun bebas sebagaimana tahun 80-an. Ketika itu, film-film yang mengumbar sekwilda (sekitar wilayah dada) dan bupati (buka paha tinggi-tinggi) mewarnai bahkan mendominasi bioskop-bioskop kita.

Akhirnya, film-film yang mengumbar nafsu rendah itu menghancurkan industri perfilman nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement