REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Puluhan kiai dari Jawa Timur yang selama ini menjadi pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menyatakan diri bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pernyataan deklarasi tersebut dibacakan mantan Dewan Syuro DPP PKNU, KH Anwar Iskandar (Gus War), di depan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, yang didampingi sejumlah pengurus DPP PPP di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
"Setelah melakukan evaluasi, perenungan, dan musyawarah, maka dengan penuh tawakkal kepada Allah SWT, serta mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, pada hari ini Sabtu, 25 Desember 2010, bertepatan dengan 19 Muharram 1432 Hijriyh, kami menyatakan siap berjuang bersama PPP," kata Gus War ketika membacakan deklarasi pernyataan diri bergabung bersama PPP.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP, Romahurmuziy, mengatakan, pernyataan deklarasi ini disertai harapan agar PPP dapat menjadi tempat penyaluran aspirasi para ulama. "Aspirasi tersebut antara lain, memperjuangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah, menempatkan ulama di tempat terhormat yang turut menentukan arah perjuangan partai, memperjuangkan kemajuan pondok pesantren, menampung kader-kader ulama dalam partai, dan bersungguh-sungguh memperjuangkan kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia," kata Romahurmuziy melalui surat elektronik (email).
Menurut Romahurmuziy, pada kesempatan tersebut, KH Anwar Iskandar dan puluhan kiai lainya menegaskan, pernyataan yang mereka buat dan tanda tangani dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dengan harapan dapat bermanfaat bagi umat Muslim.
Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali mengatakan, PPP membuka pintu selebar-lebarnya atas bergabungnya kembali para kiai dari Jawa Timur ke PPP. Menurut dia, PPP tidak akan mengajak para kiai untuk terus berada dalam situasi konflik, karena hal itu akan mengecilkan arti penting perjuangan umat Islam di masa mendatang.
Suryadharma menegaskan, saat ini adalah waktu yang tepat bergabungnya para kiai ke PPP karena PPP di seluruh tingkatan di Indonesia sedang menjalani konsolidasi. "Saat ini sedang dilakukan musyawarah cabang di seluruh Indonesia hingga Desember, kemudian dilanjutkan dengan musyawarah wilayah pada Februari," katanya.
Suryadharma memperkirakan, PPP akan menyelenggarakan muktamar pada Juli 2011 setelah seluruh tingkatan konsolidasi selesai. Menurut dia, kembalinya para ulama ke PPP bisa diikuti dengan ditempatkannya kader-kader ulama pada kepengurusan PPP hasil muktamar mendatang, untuk memperkuat barisan perjuangan ke depan.
Para kiai yang hadir pada acara deklarasi tersebut antara lain, KH Idris Marzuqi (Dewan Syuro DPP PKNU), KH M Anwar Manshur (PP Lirboyo), KH Imam Yahya Mahrus (PP Lirboyo), KH Huda Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Zainudin Jazuli (Mustasyar DPP PKB).
Selain itu, KH Miftakhul Akhyar (Rais Syuriah PWNU Jatim), KH Mujib Imron (Anggota DPD RI 2004-2009), KH Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo), KH Anwar Iskandar (PP Jamsaren, Kediri), KH Mas Subadar (KH RU Besuk Pasuruan), KH Zaini Sholeh (Sampang), KH Mas Mansur (PP Sidoresmo, Surabaya), KH Mutawakkil 'Alallah (Ketua PWNU Jatim).
Hadir juga, KH Nuruddin (PP Nurul Qodim, Probolinggo/Dewan Syuro DPW PKNU Jatim), KH Masbuchin Faqih (PP Suci Gresik), KH Abdullah Faqih (PP Langitan, Tuban), KH Baidlowi (PP Berasan, Banyuwangi), KH Abdul Ghaffar (Pamekasan), dan KH Ardani (Blitar). Selain itu, KH Arsyad (Tulungagung), Gus Irfan Yusuf (PP Tebuireng), KH Mas Fuad (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Jiryan Hasbulloh (Joresan, Ponorogo), KH Hisyam Syafa'at (Blokagung, Banyuwangi), dan KH Nur Khozin (Malang).