REPUBLIKA.CO.ID, KHAR, PAKISTAN--Pelaku bom bunuh diri membunuh sedikitnya 45 orang yang tengah mengantri jatah makanan darurat, di Pakistan, Sabtu (25/12). Insiden itu terjadi di daerah Bajaur, kawasan dianggap sarang teroris dipenuhi suku-suku yang berbatasan dengan Afghanistan.
Penyerang diduga seorang wanita--diketahui dari burka yang dikenakan--berarti menjadi serangan bom bunuh diri pertama dilakukan oleh wanita di Pakistan. Sejumlah saksi mata mengatakan ia berhenti di titik pos keamanan saat petugas PBB sedang mendistribusikan bantuan di Khar, kota utama kawasan Bajaur, di mana tentara Pakistan tahun ini mengklaim telah membersihkan pejuang Taliban dan Alqaidah.
Ia melemparkan sebuah granat tangan sebelum akhirnya mengaktifkan rompi peledak saat petugas keamanan mencarinya.
Lebih dari 1.000 orang--sebagian besar tercerai berai akibat pertempuran di kawasan suku-suku itu--berkumpul di tempat itu untuk memperoleh makanan. "Paling sedikit 41 orang meninggal dan 60 lain terluka akibat bom bunuh diri itu," ujar pejabat senior pemerintahan suku setempat, Sohail Khan
Pada tahun 2008, militer Pakistan meluncurkan operasi di Bajaur, tepatnya Agustus. Militer juga berulang kali mengklaim telah menyingkirikan ancaman militan Islam di area itu.
Namun para pemimpin militer AS di Afghanistan, berulang kali mengekspresikan frustasinya karena menilai Pakistan tak berbuat lebih banyak untuk benar-benar menghabisi kelompok garis Alqaidah dan Taliban, seperti Jaringan Haqqani yang mampu meluncurkan serangan pada pasukan internasional dari sarang mereka melintasi perbatasan
Hanya saja, Pakistan dengan tegas menolak tuduhan bahwa militer mereka tak berbuat cukup untuk memberantas Taliban di kawasan barat laut negara itu. Pemerintah mengatakan bahwa demi memerangi militan Islam tersebut, lebih dari 2.400 pasukan telah terbunuh dari sejak 2002 hingga April tahun ini.