Haidar Nashir, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah mengatakan dzikir memiliki energi positif yang besar. Untuk merasakan dampaknya, menurut Haidar nilai dzikir harus diinternalisasi dalam kehidupan individu. “Agar menjadi pondasi dan corak spiritual sosial,” katanya.

Dengan demikian, menurut Haidir, energi dzikir akan mewujud dalam transformasi sosial. Dzikir hanya menjadi ritual tak berarti tanpa pelembagaan di masing individu.

Ia menilai selama ini masih terdapat ruang kosong dalam kehidupan bermasyarakatan. Egoisme individu dan kelompok menjadi penyebab hal itu. Padahal, saat ini umat Islam harus berpikir untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa.

Dzikir akbar, kata dia, bisa dimanfaatkan menjadi momen solidaritas elemen umat Islam. Syaratnya, mengenyampingkan perbedaan yang tidak perlu. “Dengan kebersamaan yang substantif kita akan saling mengukuhkan,” ujar Haidar.

Umat Islam, menurut Haidar, harus maju. Tapi nilai spiritual harus menjadi landasan utama kemajuan itu. Tahun baru yang segera menjelang ini menjadi momen yang tepat.