REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALLEM—Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, menegaskan bahwa Israel tidak akan meminta maaf kepada Turki karena telah memberikan perintah serangan bagi kapal bantuan, Mavi Marmara yang melintas di Gaza. Akibat perintah serangan itu, Israel telah membunuh sembilan aktivis Turki.
Pernyataan Lieberman di Yerusalem diungkap dalam pertemuan duta besar Israel. Dia mengatakan permintaan Ankara untuk meminta maaf sebelum perbaikan hubungan tidak mungkin terjadi. "Yang harus meminta maaf adalah pemerintah Turki karena telah mendukung kegiatan teror,"tegasnya seperti dikutip Radio Nederland, Senin (27/12).
Sebagai informasi, operasi Israel yang menelan korban jiwa terhadap kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan di Gaza, awal tahun lalu memberikan "konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki" dalam hubungan bilateral Israel-Turki. Turki secara tegas meminta Israel berikan pernyataan maaf atas insiden tersebut.
Akibat insiden itu, posisi Israel kehilangan sekutu utama mereka di dunia Islam. Hingga kini, insiden Mavi Marmara belumlah tuntas. Meski demikian, Turki bersikeras masalah tersebut terselesaikan dengan Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab.