Rabu 29 Dec 2010 06:13 WIB

Tender Impor Gula Gagal karena Harga Tinggi

Rep: shally pristine/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perum Badan Urusan Logsitik (Bulog) belum merealisasikan tender impor gula karena harga yang tinggi. Bulog berharap bisa melakukan pembelian tersebut pada Januari agar gula tersebut bisa masuk ke pasar domestik pada awal kuartal II 2011.

Direktur Umum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya sudah melakukan dua kali tender pembelian, namun belum ada peserta yang bisa memberikan harga sesuai permintaan Bulog. Kata dia, Bulog akan melakukan satu kali tender lagi. Jika sampai tender ketiga pihaknya tidak menemukan peserta dengan harga yang cocok, pihaknya akan melakukan negosiasi.

Karena itu, kata dia, pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan fasilitas pembebasan bea masuk (BM) jika harga gula terus bergerak naik. "Kalau BM dibebaskan, harganya bisa masuk. Kira-kira tanpa bea masuk kita masih mampu menjual dengan harga posisi sekarang yaitu Rp 9.100 per kilogram di tingkat tender," katanya kepada wartawan usai jumpa pers, Selasa (28/12).

Walau demikian, dia yakin Bulog bisa melakukan impor dalam kerangka waktu yang sudah ditentukan. Karena Bulog ditunjuk sebagai pengimpor pertama, dia optimis akan mendapat harga terbaik dibandingkan yang melakukan tender setelah Bulog. Kementerian Perdagangan mengalokasikan jatah impor 60 ribu ton gula bagi Bulog.

Selain Bulog, pemerintah memberikan izin kepada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan impor gula kristal putih (GKP) untuk 2011 dengan total izin sebanyak 450 ribu ton. Kelima BUMN tersebut yaitu PTPN IX, X, XI, PT RNI, dan PT PPI.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan, realisasi impor gula akan dimulai 1 Januari dan berakhir 15 April 2011. Jangka waktu ini menurutnya aman karena ada selang waktu satu bulan setelah musim giling 2010 dan dua bulan sebelum musim giling 2011.

Menurut Mari, dua pertiga dari gula impor akan didistribusikan di luar Jawa, kecuali Kepulauan Riau. Sementara, sisanya di Jawa. Proporsinya, PTPN IX mendapat jatah mengimpor 70 ribu ton gula, PTPN X 90 ribu ton, PTPN XI 90 ribu ton, RNI 50 ribu ton, PPI 90 ribu ton dan Bulog 60 ribu ton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement