Rabu 29 Dec 2010 07:54 WIB

ICW: Bahasyim Dapat Dituntut Pembuktian Terbalik

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Danang Widyoko, menjelaskan harta kekayaan atas terdakwa tindak pidana pencucian uang, Bahasyim Assifie dapat dibuka dengan melakukan pembuktian terbalik. Menurut Danang, hal tersebut dibenarkan oleh pasal Undang-Undang antikorupsi yang sebenarnya ditujukan untuk meringankan beban terdakwa.

"Sebenarnya bagian dari penuntutan. Kejaksaan dapat mempersoalkan dengan melakukan pembuktian terbalik terhadap Bahasyim," ujar Danang saat dihubungi Republika, Selasa (28/12). Dalam pembuktian terbalik itu, Danang menjelaskan bahwa mantan Kepala Kantor Pemeriksaan Jakarta VII Direktorat Jenderal Pajak itu harus bisa menjelaskan dan membuktikan darimana asal-usul uang yang ada di pundi-pundi rekeningnya.

Selain itu, ujar Danang, jaksa juga dapat mengajukan saksi-saksi yang sudah berkecimpung di dunia bisnis seperti yang dijalani Bahasyim. Saksi tersebut, ungkapnya, dapat menjelaskan dengan logika bisnis apakah jika berbisnis di bidang bisnis seperti yang Bahasyim jalani dapat meraup keuntungan sampai dengan puluhan miliar rupiah.

Danang juga menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membantu pengusutan kasus tersebut. Menurut Danang, KPK dapat masuk melalui 'pintu' tidak sesuainya Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dengan harta kekayaan Bahasyim sebenarnya. "KPK belum pernah melakukan itu. Tapi lewat LHKPN sebenarnya bisa," ujar Danang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement