REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, Rabu mengusulkan dimulai kembali perundingan internasional untuk menghentikan program nuklir Korea Utara, tampaknya melunakkan sikapnya menyangkut perundingan itu. "(Kita) tidak punya pilihan kecuali menyelesaikan masalah penghentian program nuklir Korea Utara (Korut) melalui perundingan enam negara," kata Lee ketika ia menerima sebuah laporan kebijakan tahun 2011 dari kementerian luar negeri.
Lee secara terbuka menerapkan sikap keras terhadap Korut sejak serangan mematikan dan menghancurkan bulan lalu ke satu pulau perbatasan Korea Selatan (Korsel). Korsel, Amerika Serikat dan Jepang bersikap dingin terhadap usaha-usaha Rusia dan Cina untuk menghidupkan kembali perundingan-perundingan dengan Korut, untuk meredakan ketegangan yaang meningkat.
Presiden itu mengatakan masyarakat internasional mendesak denuklirisasi Korut, yang ditetapkan tahun 2012--ulang tahun ke-100 lahirnya pendiri Korut Kim Il Sung -- sebagai tahun untuk menjadi satt negara yang "besar, kuat dan sejahtera". Karena tujuan ini, kita "tentu harus menyetujui penghentian program nuklirnya tahun depan", kata Lee.
Korsel juga menuduh Korut menenggelamkan satu kapal perangnya Maret lalu dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketaan, satu tuduhan yang dibantah Pyongyanng. Sejak penembakan pulau itu, Seoul melancarkan serangkaian pelatihan militer untuk unjuk kekuatan dan berikrar akan memukul balik dengan kuat dengan menggunakan kekuatan udara terhadap serangan baru Korut.
Akan tetapi, Lee juga menyerukan dialog lntas perbatasan. "Kita harus melakukan usaha-usaha untuk menyelesaikan secara damai melalui dialog antar Korea" sementara juga memperkuat pertahanan, katanya sewaktu menerima satu laporan kebijakan terpisah dari kementerian unifikasi yang menangani urusan-urusan antar Korea.
Presiden itu juga mengatakan reunifikasi dua Korea tidak "jauh" dan kementerian itu harus bekerja keras untuk membujuk bahwa ini bermanfaat. Laporan kementerian luar negeri itu mengatakan kebijakan pada tahun baru akan dipusatkan untuk mendapat dukungan internasional bagi unifikasi secara damai.
Tetapi mengatakan suksesi kekuasaan sekarang dari pemimpin Kim Jong Il kepada putra bungsunya ditambah ancaman menyerempet militer , akan tetap menambah ketidak kepastian di semenjung Korea. Surat kabar Korea JoongAng Daily memberitakan Korut meningkatan pelatihan militernya bulan ini, dengan 150 persen meningkat ketimbang Desember 2009.
Surat kabar tu memberitakan pelatihan angkatan udara dilakuan dengan ekstensif dan sebuah pesawat tepmur MiG hilang dari pantauan layar radar pekan lalu dalam pelatihan itu. Korut menutup reaktor yang memproduksi plutonium tahun 2007 sesuai dengan perjanjian perlucutan senjata nuklir enam negara. Tetapi meninggalkan forum enam negara itu April 2009 dan sebulan kemudian melakukan uji coba nuklir keduanya sebulana kemudian. Bulan lalu negara itu mengungkapkan satu faslias pengayaaa uranium kepada para pakar nuklir Amerika Serikat yang mengunjugi Korut.
Para pejabat dan pakar AS mengatakan fasilitas uranium yang diperkaya itu dapat dengan mudah diubah untuk memproduksi uranium berkadar tinggi untuk senjata , yang memberikan tahap kedua bagi Korut untuk membuat sebuah bom. Departemen Luar Negri AS mengatakan Korut memiliki "setidaknya satu lagi" lokasi pengayaan uranium setelah satu diungkapkan. Pyongyang, Rabu mengtakan fasilitas barunya itu hanya untuk bahan bakar bagi reaktor air ringan yang dibangun untuk memproduksi listrik.