REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Budayawan Indonesia Sudjiwo Tejo mengatakan, pendidikan di Indonesia saat ini telah gagal melahirkan pemimpim-pemimpin bangsa yang memiliki hati nurani.
Menurut dia, itu akibat dari Tri darma perguruan tinggi yang berupa Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, tidak sesuai dengan kondisi perkembangan jaman.
"Seharusnya pendidikan diberikan setelah melalui proses pencermatan kondisi riil di masyarakat dengan pengabdian. Kearifan lokal yang didapatkan dengan pengabdian ditelaah kemudian hasilnya diberikan untuk pendidikan, hasil akhirnya adalah manusia yang berkarakter dan berhati nurani,” terangnya saat menjadi pembicara dalam diskusi refleksi akhir tahun 2010 yang digelar Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah di gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (30/12).
“Memilih pemimpin haruslah yang berhati nurani jangan hanya mengandalkan kecerdasan. Jangan memandang masalah hanya dari gelar doktornya saja. Tetapi lihat permasalahan dari berbagai sudut, lalu putuskan dengan hati nurani,” tegasnya.
Indonesia sendiri kata dia, saat ini memerlukan pemimpin yang memiliki karakter dan hati nurani. Dan hal tersebut disebutkannya hanya dapat dicapai dengan menmanfaatkan kearifan lokal di dunia pendidikan.