REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, mengakui perambahan kawasan hutan masih marak. Para mafia hutan, katanya, juga makin kejam karena tidak segan-segan mengerakkan rakyat untuk melakukan pembakaran.
Kegiatan pembakaran ini masih marak di tahun 2010, meski asap yang ditimbulkannya tidak besar karena faktor cuaca yang menyebabkan kebakaran kawasan hutan cepat berhenti, kata Menhut saat menyampaikan kinerja kementerian tahun 2010 di Jakarta, Kamis.
"Saya sangat mengecam kejahatan ini. Mereka jahat sekali membakar lahan. Pohon yang masih bagus dibakar, ini sangat bahaya," tegasnya.
Selama tahun ini, jumlah hot spot turun menjadi 9.841 titik api dari rata-rata selama 2005-2009 yang mencapai 458.444 titik api. Menhut juga mengakui kasus pembalakan haram masih terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Kejahatan hutan ini dilakukan secara terorganisir dan para pelaku utamanya mengetahui kapan pengawasan lengah dari pusat, kata menteri.
Menteri menduga kejahatan terorganisasi ini digerakkan oleh mafia hutan dengan menggerakkan masyarakat pendatang agar membakar lahan untuk digantikan dengan lahan sawit. "Di tempat lain juga masih banyak terjadi terutama di Riau, masyarakatnya dimobilisasi. Mereka bukan masyarakat asli, tapi pendatang," katanya.