Sabtu 01 Jan 2011 04:00 WIB
Nasib Irfan Bachdim di Timnas

Coret Irfan dan Kim, PSSI Diminta Jangan Kontraproduktif

Rep: Asan Aji/ Red: Stevy Maradona
Irfan Bachdim berebut bola dengan pemain Malaysia, Mohamad Asraruddin, di laga final leg kedua
Foto: Antara
Irfan Bachdim berebut bola dengan pemain Malaysia, Mohamad Asraruddin, di laga final leg kedua

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Persema Malang, klub tempat penyerang muda berbakat Irfan Bachdim, meminta PSSI tidak mengeluarkan larangan-larangan yang kontraproduktif terhadap perkembangan sepak bola nasional.

Ketua Umum Persema Malang, Peni Suparto, mengatakan Liga Primer Indonesia harusnya dilihat sebagai mitra PSSI yang ingin memajukan sepak bola nasional yang kini prestasinya terseok-seok.

"PSSI tidak seharusnya mengeluarkan larangan-larangan yang kontraproduktif," kata Peni yang juga menjabat sebagai wali kota Malang, Jumat (31/12), pada Republika.

Dia menegaskan bahwa jika Irfan Bachdim yang sudah dikontrak Persema  satahun tidak diperkenankan memperkuat Timnas Indonesia, karena bermain di klub Persema yang bukan peserta ISL itu salah besar.

"Keputusan itu sangat emosional," katanya mengomentari pernyataan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes. Menurutnya, secara klub, Persema siap bertanggungjawab bila Irfan Bachdim dan Kim Jeffri Kurniawan dicoret dari daftar nama pemain Tim Nasional.

Namun Peni mengingatkan PSSI bahwa keberadaan LPI juga direstui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Ingat di belakang LPI itu ada SBY," katanya.

Karena itu, kata dia, PSSI diharap tidak mengeluarkan keputusan sepihak terkait dengan pemain yang layak memperkuat timnas Indonesia. Apalagi, terang dia, sampai merugikan kemajuan perkembangan sepakbola nasional di kancah internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement