Sabtu 01 Jan 2011 06:08 WIB

Banjir Australia, Ribuan Orang Dipaksa Mengungsi

REPUBLIKA.CO.ID,BUNDBERG--Australia, Jumat mulai melakukan pengungsian paksa dari sebuah kota penting ketika banjir yang telah menyebabkan 200.000 orang terlantar melanda lebih lebih banyak daerah di wilayah timur laut. Saat Perdana Menteri Julia Gillard mengunjungi para pengungsi, polisi mengungsi orang-orang tua dan mereka yang tinggal di tempat rendah dari Rockhampton, tempat 4.000 rumah berisiko dihantam banjir yang melumpuhkan daerah seluas Prancis tambah Jerman itu.

"Polisi akan memerintahkan penduduk di daerah-daerah yang dilanda banjir untuk meninggalkan rumah-rumah mereka," kata wali kota Rockhampton Brad Carter kepada kantor berita AFP. Sementara itu helikopter-helikopter militer Blackhawk mengungsikan penduduk dan menjatuhkan bantuan pangan di Emerald, yang berpenduduk 11.000 jiwa setelah 80 persen kota pedesaan itu dihantam banjir.

Banjir akibat badai tropis Tasha itu menghantam daerah pertanian dan pertambangan dekat Brisbane, yang memutuskan jalan raya dan jalur kereta api dan mengganggu produksi tambang batu bara di wilayah itu. Ketika tingkat air sungai terus naik, sekitar 22 kota terendam atau terkucil, dengan pusat tanaman tebu Bundaberg terpisah dua akibat banjir itu.

Toko-toko, rumah-rumah dan bisnis tutup akibat banjir, dengan mobil-mobil terendam dan taman-taman air stinggi beberapa meter, sementara penduduk menggunakan perahu-perahu untuk mengungsi ke tempat yang aman. Gillard melakuan satu kunjungan ke satu pusat evakuasi Bundaberg yang menampung pengungsi akibat banjir itu, yang kini jumlah mereka ribuan di negara itu.

"Ketika banjir yang menghancurkan ini, kita melihat satu tanggapan penting oleh semua tingkat pemerintah dan personil urusan darurat," kata Gillard kepada wartawan. Perdana menteri Queensland Anna Bligh menyetut situasi "mengerikan" di beberapa bagian negara bagian itu, yang menghadapi salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi dan kerugian harta benda miliaran dolar.

Dia memperingatkan bahwa krisis itu jauh dari selesai,karena sejumlah banjir akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari ke depan dan tidak akan menyurut selama satu pekan, dan operasi-operasi pertolongan dan pembersihan akan berlangsung selama beberapa minggu setelah bencana tersebut.

"Kita kini memiliki tiga sistem sungai besar yang mengalami banjir, kita memiliki 17 pusat penampungan yang aktif, kita memiliki lebih dari 1.000 orang di pusat evakuasi itu dan ribuan orang masih tinggal dengan keluarga dan para sahabat mereka," kata Bligh.

Pada hari Jumat, pelabuhan Bundaberg ditutup untuk semua pelayaran, sementara bandara Rockhampton diperkirakan akan ditutup Sabtu petang. Raksasa-raksasa industri Rio Tinto dan BHP Billiton termasuk diantara kelompok perusahaan mengumumkan masalah-masalah produksi di tambang-tambang yang berkurang hampir seperempat dari ekspor batu bara --banyak tujuannya ke pabrik baja Asia.

Kerusakan panen yang besar diperkirakan akan menyebabkan harga-harga pisang , mangga dan gula meningkat, sementara para pejabat khawatir akan terjadi kekurangan pangan di daerah-daerah terpencil dan kemungkinan penyakit berjangkit akibat air yang tercemar.

Sementara itu para pakar cuaca memperingatkan bahwa badai lain sedang berada di lepas Australia Barat, di bagian lain dari negara itu, sementara udara yang sangat panas menimbulkan risiko menyebar cepat sekali di Australia Selatan dan Victoria pada liburan Tahun baru.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement