REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Pemain PSM yang ingin berlaga di Liga Super Indonesia berharap Badan Liga Indonesia membantu memfasilitasi pemain mencari klub baru. Mantan pemain Persipura, Hendra Ridwan di Makassar, Jumat, mengatakan, sejumlah pemain dalam posisi serba salah. Satu sisi ingin tetap berlaga di ISL agar tetap diakui PSSI yang merupakan organisasi resmi. Namun sisi lain ternyata PSM sudah dikenakan sanksi degradasi ke Divisi Utama akibat mundur dari ISL.
"Kita sebenarnya ingin tetap berlaga di ISL karena merupakan kompetisi resmi. Namun hal itu sulit karena PSM sudah tidak terdaftar lagi sebagai peserta. Makanya kami berharap agar BLI bisa memperhatikan nasib kami," jelasnya.
Menurut Hendra, ia dan beberapa pemain lain sebenarnya bisa saja bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). Namun berhubung konsekuensi yang cukup berat membuatnya bimbang untuk menentukan sikap. Konsekuensi cukup berat, menyusul keputuan PSSI yang melarang pemain yang berlaga di LPI untuk memperkuat Timnas. Selain itu, pihak PSSI kemungkinan membuat pemain masuk daftar hitam sehingga tidak bisa berlaga di kompetisi naungan PSSI khususnya LSI.
Harapan itu juga tak lepas dari peluang sejumlah pemain PSM untuk bisa membela Timnas diantaranya Fandy Edi, M Rahmat dan Fadly M. "Jika memang tidak bisa mencarikan klub, maka sebaiknya BLI memberikan pengecualian jika akhirnya kami terpaksa pindah ke LPI," harap mantan pemain Arema Indonesia tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Diva Tarkas yang terkesan kurang berminat bermain di LPI. Alasannya karena kompetisi itu belum teruji apakah akan berlangsung lama atau tidak. Sebelumnya, dari 23 pemain yang mengembalikan surat pernyataan sikap ke pengurus LPI, lima di antaranya menolak bermain di LPI.
Mereka antara lain adalah, Djayusman Triasdi, Faturrahman, Diva Tarkas, Supriyono, dan Hendra Ridwan. Sementara beberapa pemain yang sudah memberikan surat pernyataan juga sampai saat ini masih terlihat bingung. Sikap itu juga ditunjukkan Jacky Pasarella yang mengaku masih akan memikirkan secara matang atas segala kemungkinan yang bisa terjadi saat berlaga di LPI.