Selasa 04 Jan 2011 22:49 WIB

Emas Makin Mahal, Masyarakat Serbu Perhiasan Imitasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Ketua Asosiasi Pedagang Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Kota Semarang, Bambang Yuwono, menilai perhiasan imitasi akan kian marak di pasaran sebagai pilihan alternatif pengganti emas.

"Harga emas yang semakin tinggi dan tak terjangkau membuat banyak orang yang tidak bisa membelinya, terutama masyarakat golongan menengah ke bawah," kata Bambang di Semarang, Selasa.

Menurut dia, saat ini sudah mulai banyak gerai-gerai yang menawarkan perhiasan imitasi berbahan non-emas, dan masyarakat akhirnya memilih imitasi karena mereka tidak bisa menjangkau harga emas.

Ia mengatakan perhiasan imitasi biasanya dibuat dari perak atau tembaga yang diolah mirip emas, namun harganya tetap jauh lebih murah jika dibandingkan dengan perhiasan berbahan emas.

"Biasanya (perhiasan imitasi, red.)memang dibuat dari perak atau tembaga, harganya memang jauh lebih 'miring'. Masyarakat menengah ke bawah pun pasti akan memilih perhiasan imitasi," katanya.

Ditanya harga emas saat ini (4/1), Bambang menyebutkan harganya masih bertahan tinggi, yakni Rp403.000/gram untuk 24 karat, kemudian 18 karat sebesar Rp355.000/gram dan Rp165.000 untuk delapan karat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement