REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian pihak menilai Menpora Andi Mallarangeng tidak tegas dalam menyikapi kisruh antara PSSI dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Namun demikian, LPI tidak ingin menyalahkan pemerintah yang memang terkesan gamang dalam menyikapi konflik antara LPI dengan PSSI.
''Undang-undang keolahragaan di Indonesia memang masih lemah sehingga pemerintah tidak bisa bertindak tegas,'' kata General Manager Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), Arya Abhiseka.
PSSI bersikeras bahwa LPI merupakan kompetisi ilegal karena pelaksanaannya tidak berada di bawah mereka. Organisasi pimpinan Nurdin Halid itu pun mengancam akan memberikan sanksi degradasi kepada klub yang bermain di LPI. Persema Malang, PSM Makassar dan Persibo Bojonegoro sejauh ini memutuskan keluar dari kompetisi PSSI 'Liga Super Indonesia' (ISL) karena memilih hijrah ke LPI.
Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) sebelumnya menilai Menpora Andi Mallarangeng harus mengambil tindakan tegas karena masalah pada tubuh PSSI saat ini semakin tidak kondusif. Karena, menurut IANI, Menpora Andi Mallarangeng ikut terlarut dalam pusaran konflik tersebut.
''Andi Mallarangeng harusnya jangan larut ikut kanan ikut kiri. Harusnya, beliau ini menjadi pembina yang benar dan tegas. Karena sebagai pemimpin yang mewakili pemerintah, ia harus tegas,'' kata Icuk Sugiarto, mantan pebulutangkis nasional yang kini menjabat ketua umum IANI.