REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pihaknya telah meminta pengurus Liga Primer Indonesia untuk menghubungi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk meminta rekomendasi maupun izin penyelenggaraan LPI. Sedianya, secara resmi LPI akan mulai menggelar musim kompetisinya 8 Januari di Stadion Manahan, Solo, antara Persema dengan Solo FC.
Hal ini dilakukan, papar Rudyatmo, melihat belum dikeluarkannya izin dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) bagi penyelenggaraan pembukaan kompetisi LPI. Belum dikeluarkannya izin ini dikarenakan masih terganjal pengakuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI terhadap kehadiran LPI, dan hanya mengakui Liga Super Indonesia.
Jika Kemenpora bisa memberikan rekomendasi dan mengizinkan pembukaan LPI dilanjutkan, Rudyatmo beralasan, hal ini harusnya bisa menjadi jalan pembuka bagi Mabes Polri untuk memberikan izin.
Rudyatmo mengatakan, Pemkot Solo sangat mendukung kehadiran Liga Primer Indonesia, apalagi dengan mengadakan pembukaan pertandingan di Stadion Manahan Solo. Baginya, LPI merupakan upaya untuk memajukan persepakbolaan nasional tanpa mengambil dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). "Apa, sih, yang dikuatirkan PSSI dengan tidak mengakui kehadiran LPI? Kan, lebih baik LPI karena tidak membebani APBD," ujar Rudyatmo, Rabu (5/2) di Balai Kota Solo.
Jika pembukaan LPI jadi terselenggara di Stadion Manahan yang akan mempertemukan antara Solo FC versus Persema Malang, Pemkot Solo akan menghadirkan hiburan kebudayaan seni dan tari khas Solo secara meriah besar-besaran. "Akan kami tampilkan kesenian terbaik Solo," ujarnya.