Kamis 06 Jan 2011 18:41 WIB

PPP Ingin Pertegas Posisi Sebagai Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ingin mempertegas posisinya sebagai partai Islam dengan terus menunjukkan jati diri sebagai rumah besar bagi umat. "PPP ingin mempertegas posisinya sebagai partai Islam," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan Sumatera Utara H Fadly Nurzal pada acara syukuran hari lahir (harlah) ke-38 partai itu di Masjid Raya Al Mashun Medan, Rabu malam.

Pada kesempatan yang juga dihadiri Wagub Sumut H Gatot Pujonugroho, Ketua DPP PPP H Hasrul Azwar, Ketua Pengurus Besar (PB) Jam'iyatul Alwashliyah Prof Dr Muslim Nasution serta sejumlah bupati dan wali kota se-Sumut itu ia mengatakan, PPP sama sekali tidak tertarik menjadi partai terbuka seperti yang dilakukan partai lain. Menurut Fadly Nurzal, menjadi partai Islam sangat membanggakan. "Bukankah menjadi seorang Muslim itu teramat sangat membanggakan. Makanya menjadi partai Islam juga sangat membanggakan bagi PPP," katanya.

Jati diri sebagai partai Islam, jelasnya, semakin dipertegas dengan mulai digelarnya setiap kegiatan partai di masjid-masjid, tidak lagi di gedung-gedung atau di hotel-hotel berbintang seperti yang biasa dilakukan. Jati diri itu juga ditunjukkan dengan melakukan "haflah" (khatam) Al Quran pada setiap kegiatan partai, seperti yang juga digelar pada kesempatan memperingati harlah PPP ke-38 itu.

"PPP bergerak dari masjid dan harus kembali ke masjid. Di masjid-lah kita membahas dan berjuang untuk kemaslahatan umat," ujarnya. Meski tetap konsisten sebagai partai Islam, Fadly Nurzal memastikan PPP sangat siap untuk bersinergi dan bahu-membahu dengan segenap lapisan masyarakat untuk memajukan daerah.

PPP, katanya, tetap akan berdiri di semua kekuatan dan siap bersama-sama membangun daerah. "Sebagai partai Islam kita tetap akan berjuang bersama-sama setiap elemen masyarakat untuk kebaikan bersama," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PPP H Hasrul Azwar juga menawarkan PPP untuk dijadikan "rumah" bagi parpol-parpol berbasis massa Islam. "PPP pernah menjadi 'imam' parpol Islam selama 20 tahun setelah terjadi fusi parpol pada Pemilu 1977 sampai 1997. Kini PPP menawarkan diri untuk kembali menjadi 'rumah' bagi parpol Islam," katanya.

sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement