REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO--Usai perang sipil melawan Macan Tamil, kini militer Sri Lanka mendapat tugas baru: menekan harga sayuran yang melambung tinggi. Pada Jumat (7/1), angkatan darat negara itu membuka jaringan toko makanan yang akan menjual produk-produk dalam harga rendah. Toko pun akan dikelola oleh tentara yang dulu pernah ditugaskan dalam perang sipil tersebut.
Lima belas toko swalayan itu akan menawarkan produk pangan berharga rendah yang dibeli langsung dari pertanian provinsi. Langkah itu dibuat demi memotong harga tengkulak dan distributor bagi konsumen.
Harga sayur telah melonjak di Sri Lanka sejak Oktober lalu setelah cuaca tak biasa mengguyurkan hujan lebat. Akibat cuaca buruk, sejumlahl lahan pertanian rusak dan gagal panen menimbulkan gangguan pasokan nasional. Situasi itu memaksa pemerintah melakukan impor untuk mengatasi kelangkaan pangan.
"Ini adalak proyek bantuan kepada komunitas. Kami menjual sayuran berharga rendah kepada konsumen untuk membantu pemerintah menurunkan biaya hidup," kata Mayor Jenderal Ubaya Medawala, kepada AFP.
Menurut departemen informasi pemerintah, langkah itu ditujukan untuk memangkas keberadaan tengkulan dan mafia pasar gelap. Militer juga ditempatkan untuk menjalankan kios-kios makanan yang tersebar di jalan-jalan utama--salah satu bekas zona perang--ketika pemerintah mencari cara menugaskan tentara yang berjumlah besar setelah perang sipil berarti.