Senin 10 Jan 2011 02:04 WIB
Melancong Bareng Abah Alwi

Kapiten Arab Perkenalkan Islam di Nusantara

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak bisa dipungkiri kehadiran komunitas Arab mempengaruhi penyebaran Islam di nusantara. Mereka umumnya berasal dari Hadramaut, Yaman. Namun banyak pula yang berasal dari Persia, Mesir atau Afrika Utara. Kelahiran komunitas Arab itu tidak lepas dari kedatangan para saudagar dan navigator arab.

Sejarawan Betawi, Alwi Shahab, menjelaskan perkembangan komunitas Arab kian pesat pada abad 19 ketika kapal uap memperpendek jarak antara Hadramaut dengan nusantara. Dari itu, pemerintah Belanda yang khawatir dengan kehadiran komunitas Arab segera memberlakukan pemisahan tempat tinggal. Pemisahan itu berdasarkan ras atau kesukuan. Dari aturan itu muncullah semacam koloni atau yang kini disebut Kampung Jawa, Kampung Melayu, Kampung Makassar dan kampung-kampung lainya.

"Setiap kampung atau koloni diperintah kepala koloni yang dinamai kapiten," papar Abah Alwi--panggilan akrab sejarawan itu kepada peserta Melancong Bareng Abah, Jejak Arab di Batavia, saat menjelaskan rumah kapiten Arab di Pekojan, Jakarta, Ahad (9/1).

Abah,  mengatakan khusus komunitas Arab, pemerintah Belanda menempatkan mereka di Pekojan, yang artinya tempat orang Koja (sebutan untuk orang Benggali, India). Koloni Arab tersebut kemudian dipimpin oleh Kapiten Arab.

Sama seperti daerah lain di Indonesia, Cirebon misalnya,  juga terdapat koloni yang diperintah Kapiten Arab. "Mereka (Kapiten Arab) begitu getol berdakwah. Syeikh Said Naum, Kapiten Arab kala itu memperbaiki masjid Langgar Tinggi hingga seperti sekarang," pungkasnya. Agung Sasongko

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement