REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH--Hampir semua bangsa di dunia akan menyatakan pengakuan terhadap negara Palestina pada September 2011, nanti, demikian klaim Menteri Luar Negeri, Palestina, Riyad al-Malki, Ahad (9/1)
"Mayoritas komunitas internasional akan mengakui negara Palestina merdeka," uajr Malki kepada wartawan Palestina di Ramallah, Tepi Barat.
Malki mengatakan Uni Eropa pun bahkan mengekspresikan niat untuk mengakui negara Palestina pada September. Pengakuan itu bisa jadi pertanda besar sejak dimulainya kembali perbincangan damai yang kembali mandeg setelah konstruksi permukiman Israel dilanjutkan.
"Menteri luar negeri Spanyol, (Trinidad Jimenez) berkata kepada saya bahwa Uni Eropa akan mengakui negara Palestina pada awal September," ujar Malki tanpa memberi detail percakapan yang mereka lakukan.
"Dan bila Uni Eropa tidak mengambil langkah itu, Spayol akan menjadi negara Eropa yang mengumumkan pengakuannya terhadap negara Palestina dan kami optimis dengan itu," imbuhnya.
Perbincangan damai antara Israel dan Palestina telah dimulai 2 September lalu di Washington, mengakhiri kebekuan 2 tahun tanpa negosiasi langsung.
Namun pembicaraan yang sudah berlangsung terhenti lagi beberapa pekan kemudian akibat berakhirnya pembekuan pembangunan permukiman di Tepi Barat. Israel meneruskan lagi proyek permukiman tersebut.
Dalam beberapa pekan lalu, beberapa negara di Amerika Latin telah mengumumkan pengakuan mereka terhadap negara Palestina merdeka yang telah ada bahkan sebelum perang Timur Tengah 1967. Mereka di antaranya ialah Brasil, Argentina dan Chili. Negara lain, yakni Paraguay dan Uruguay dilaporkan segera menyusul mengakui Palestina segera.
Malki mengatakan para pemimpin Palestina tengah berupaya melobi untuk meyakinkan Meksiko dan beberapa negara Amerika Latin dan Tengah untuk mengakui negara Palestina.
"Hingga September, kita akan berusaha untuk menyelamatkan pengakuan sebanyak mungkin kami bisa," ujarnya. Ia menambahkan pengakuan internasional akan memperkuat posisi Palestina dalam perundingan damai, atau bila Palestina memperjuangkan pengakuan negara di PBB.
Malki juga menegaskan rencana Otoritas Palestina untuk menggolkan resolusi di Dewan Keamaanan PBB tentang konstruksi permukiman Israel. "Kami ingin keputusan berdasar suara bulat untuk disahkan. Kami tidak ingin AS menggunakan hak vetonya untuk menentang resolusi ini," ujarnya.
"Delegasi Palestina telah mendapat dukungan dari semua anggota DK PBB, kecuali delegasi Amerika," imbuhnya.