REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tokoh-tokoh lintas agama mendesak pada pemerintah untuk menghentikan segala bentuk kebohongan publik yang melukai hati nurani rakyat. Permasalahan itu menitik beratkan pada persoalan bangsa yang beragam dan sangat kompleks dan harus segera dicarikan jalan keluarnya. Mulai dari soal kemiskinan, pengrusakan lingkungan hingga pelanggaran HAM yang merupakan imbas kebohongan yang dilakukan pemerintah.
Pernyataan bersama itu juga disampaikan mengingat kondisi bangsa Indonesia saat ini terus merosot lantaran pemerintahan yang dianggap gagal. Mereka menuangkannya bersama dalam acara Pernyataan Publik Tokoh Lintas Agama "Pencanangan Tahun Perlawanan Terhadap Kebohongan; Pengkhianatan Harus Dihentikan" di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin.
Mereka menilai, segala bentuk kebohongan publik yang selama ini dilakukan pemerintah dipandang menjadi salah satu penyebab mundurnya bangsa Indonesia. Pernyataan bersama itu dihadiri Ahmad Syafii Maarif, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera, Pendeta Andreas A Yewangoe, Mgr Martinus D Situmorang, serta sejumlah tokoh lainnya, termasuk yang dijadwalkan hadir seperti Din
Syamsuddin, serta KH Shalahuddin Wahid. Pernyataan bersama ini merupakan buntut dari keprihatinan tokoh bangsa melihat kondisi terkini Indonesia.