REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Parlemen baru Myanmar akan bersidang pertama kali pada 31 Januari, kata media negara Senin (10/1). Dewan bersidang tepat dua bulan setelah negara yang dikuasai militer itu menyelenggarakan pemilu yang sangat langka sekaligus dikecam luas.
Parlemen nasional dua-kamar negara itu akan bertemu pada pukul 08.55 waktu setempat di ibu kota Naypyidaw, menurut laporan televisi yang dikendalikan pemerintah, mengutip perintah pemimpin junta Jenderal Senior Than Shwe. Partai utama dukungan militer mengklaim kemenangan besar pada pemilu 7 November dengan meraih sekitar 80 persen kursi yang tersedia.
Seperempat dari kursi tidak mengandung suara oposisi. Mereka yang duduk adalah anggota yang ditunjuk militer.
Pemungutan suara secara luas dikritik oleh aktivis demokrasi dan pemerintah Barat karena tuduhan penipuan dan intimidasi serta pengecualian atas pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, ikon demokrasi yang dijebloskan dalam tahanan rumah selama belasan tahun dan dibebaskan beberapa hari setelah pemilu selesai.