Selasa 11 Jan 2011 19:00 WIB

Kejaksaan Dakwa Pelaku Penembakan Arizona

Gabrielle Giffords
Foto: spacepolitics
Gabrielle Giffords

REPUBLIKA.CO.ID,Jared Loughner, pelaku penembakkan anggota Kongres Gabrielle Giffords, dianggap tidak stabil secara mental. Inseden penembakkan di Tuscon, Arizona, Sabtu (08/01) menewaskan enam orang dan mencederai 14 lainnya.

 

Pihak kejaksaan Arizona mendakwa Jared Loughner, si penembak berusia 22 tahun itu dengan pembunuhan dan usaha melakukan pembunuhan. Loughner akan tampil untuk pertama kalinya di pengadilan Phoenix hari Senin ini (10/1), pukul 2:00 siang waktu setempat. Polisi masih mencari orang kedua, seorang supir taksi yang mengantar Loughner ke lokasi penembakan untuk dimintai keterangan.

Sampai kini belum diketahui mengapa Jared Loughner menembak Gabrielle Giffords. Pada tahun 2007, Loughner pernah mengikuti acara politik warga dan saat itupun ia sudah terkesan bingung. Giffords adalah satu-satunya yang kini berada di stasiun intensif.

Peluru yang menembus kepalanya menyebabkan ia harus ditempatkan dalam kondisi koma buatan. Namun ketika masih sadar, ia bisa menggunakan tangannya untuk berkomunikasi.

Menurut dokter Peter Rhee, pasien yang berusia 40 tahun itu berada dalam keadaan baik. "Bila sebuah peluru menerobos otak, maka peluang orang itu untuk hidup sudah sangat kecil, apalagi untuk bangun, kemudian mengerti dan melakukan yang diperintahkan, Karena itu, kami bisa bilang bahwa kondisi Gifford baik sampai kini, kami berharap akan terus begitu.“

Kini di Amerika Serikat mencuat diskusi, apakah penembakan itu berhubungan dengan panasnya debat politik di dalam negeri. Anggota parlemen dari kubu Demokrat, Steny Hoyer, mengatakan, "Rekan-rekan saya sangat cemas, karena dalam dua, tiga tahun terakhir suasananya semakin garang dan konfrontatif.“

Dalam pemilu parlemen yang terakhir, politisi kubu Republik, Sarah Palin,, pada laman internetnya menandai 20 anggota parlemen, salah seorang diantaranya adalah Gabrielle Giffords. Setelah penembakan ini, peta yang ditandai dengan saingan-saingan politik dari kubu Demokrat itu sudah dikeluarkan dari internet.

Palin sendiri menyatakan dukacitanya atas penembakan yang terjadi. Di parlemen Amerika Serikat, kubu mayoritas Republik membatalkan semua pengambilan suara pekan ini, dan mengatakan bahwa kubu Demokrat dan Republik akan mulai berunding bersama.

sumber : dw-world
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement