REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS--Tanpa diduga sebelumnya, demo besar-besaran pecah di Tunis, Tunisa. Demonstrasi yang dimotori kaum muda yang mencemaskan angka pengangguran dan kesulitan ekonomi ini berakhir rusuh.
Pemerintah Tunisia memerintahkan penutupan sementara semua sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri, terkait gerakan protes berkepanjangan, yang mempertanyakan tingginya jumlah pengangguran muda. Kementerian Pendidikan Tunisia tidak menjelaskan hingga kapan penutupan sementara itu berakhir.
Sementara itu bentrokan dan kerusuhan yang dimulai akhir pekan lalu, berlanjut hingga Senin (10/01) di wilayah tengah dan barat Tunisia. Pemerintah menyebut sedikitnya 14 orang meninggal dunia. Sementara jumlah korban tewas menurut oposisi sedikitnya 20 orang. Organisasi pembela HAM bahkan menyebut terdapat sedikitnya 35 orang tewas dalam kerusuhan berdarah di negara itu.
Apa yang membuat massa pemuda beritu cepat mengorganisasi diri dalam demo akbar itu? Beberapa nalis menduga, situs jejaring sosial seperti Facebook, yang telah membantu "mengatur" protes dan kemarahan para pemuda. Hal ini menjadi "bahan bakar" bagi demo akbar itu.
Selama beberapa pekan, mereka berdiskusi secara intens di situs jejeraing sosial ini. Mereka menemukan momennya saat seorang pemuda membakar dirinya memprotes kondisi tanpa masa depan bagi pemuda di Tunisia.