REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alfred Riedl, pelatih timnas Indonesia, secara tidak langsung sudah memberikan lampu hijau kepada Ruben Wuarbanaran. Namun, masalah paspor sepertinya akan menghalangi mimpi Wuarbanaran memperkuat timnas u23 Indonesia.
Wuarbanaran selama dua hari ini menjalani seleksi timnas dalam kondisi tidak optimal. Pada hari pertamanya, pemain kelahiran 15 Agustus 1990 itu mengaku masih mengalami jetlag dan mengeluhkan panasnya udara kota Jakarta. Alhasil, Wuarbanaran yang memperkuat klub Belanda FC Den Bosch itu hanya bisa menjalani satu babak latih tanding.
Pada hari keduanya, Wuarbanaran mengalami cedera pangkal paha kanan saat menjalani sesi latihan pada sore hari. Dalam dua hari tersebut, Wuarbanaran otomatis tidak ikut berlatih penuh bersama para pemain lainnya.
Namun demikian, Wuarbanaran tetap mampu menarik perhatian Riedl. ''Saya cukup terkesan dengannya,'' kata Riedl mengomentari penampilan Wuarbanaran selama mengikuti seleksi timnas.
Komentar Riedl tersebut bisa jadi sebagai sinyal bahwa Wuarbanaran layak lolos seleksi. Karena, Riedl sebelumnya juga memberi sinyal ketika akan mencoret tiga pemain keturunan di seleksi gelombang pertama.
"Ada beberapa pemain yang bagus dan beberapa lainnya masih kurang bagus,'' ujar Riedl saat itu. ''Saya akan pulangkan pemain yang tidak bagus, tidak peduli lokal maupun keturunan.''
Riedl membuktikan ucapannya. Karena, sehari kemudian tiga pemain blasteran gelombang pertama dicoret dari seleksi timnas. Mereka adalah James Zaidan Saragih, Andrea Bitar, dan Arthur Irawan
Kini Riedl mengatakan bahwa permainan Wuarbanaran cukup mengesankan. Namun demikian, pelatih asal Austria itu sepertinya tidak bisa memasukan Wuarbanaran memperkuat timnas u23 Indonesia. ''Sayang, ia belum memiliki paspor Indonesia. Selama pemain tidak memiliki paspor, maka ia tidak bisa memperkuat timnas," kata Riedl.