REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENEIRO--Hari ini, Senin (17/1) hingga enam hari ke depan, pemerintah Brasil menyatakan hari berkabung untuk musibah banjir dan korban di negara bagian Rio de Janeiro. Kawasan tersebut merupakan yang terparah dalam bencana banjir dan longsor. Sekurangnya 610 orang tewas. Kemungkinan korban tewas masih bisa bertambah mengingat petugas penyelamat belum mampu menjangkau kawasan terpencil di pinggiran Rio De Jeneiro.
Cuaca buruk terus-menerus menghambat upaya menolong korban yang telantar di perbukitan terpencil. Tak terhitung lagi mayat yang masih tertimbun lumpur dan reruntuhan. Para pejabat khawatir hujan yang terus turun dapat menyebabkan tanah longsor lagi dalam beberapa hari mendatang.
Seperti dilaporkan voanews.com, Para korban mengecam pemerintah karena tidak memberi bantuan yang memadai. Situasinya digambarkan sebagai salah satu bencana alam terburuk di Brazil. Badai pekan ini mencurahkan hujan yang setara dengan curan hujan sebulan di kawasan bergunung-gunung di kawasan tersebut.
Banjir lumpur menghancurkan rumah-rumah, membuat mobil terdampar di atas bangunan dan sekitar 14 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Kota-kota yang paling parah dilanda banjir adalah Teresopolis dan Nova Friburgo. Korban tewas juga ditemukan di Petropolis dan Sumidouro. Banyak di antara korban yang tewas adalah anak-anak.