Selasa 18 Jan 2011 08:19 WIB

Hanura Nilai Setgab Kian Rentan Pecah

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Hanura Yuddy Chrisnandi
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Hanura Yuddy Chrisnandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Hanura Yuddy Chrisnandi mengatakan, Sekretariat Gabungan Partai Politik Pendukung Pemerintah (Setgab) semakin rentan terhadap perpecahan. Hal itu terjadi terjadi, seiring dengan semakin menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Ia mengatakan di Jakarta, Senin (17/1), seiring dengan semakin mendekatnya Pemilu 2014 persaingan antarpartai semakin liar dan politik semakin pragmatis. Di sisi lain, semakin berkurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah membuat partai-partai politik di dalam Setgab akan berpikir ulang.

Menurut dia, bergabungnya partai-partai politik ke dalam Setgab bukan pada basis ideologi maupun kepentingan-kepentingan visioner, namun pada keinginan berkuasa dan terlibat di dalam pemerintahan. "Seiring dengan kegagalan pemerintah memenuhi harapan-harapan rakyat, maka satu-persatu Setgab akan mundur mereka tidak ingin dihujat oleh masyarakat. Jadi koalisi di setgab sangat rapuh," katanya.

Ia memperkirakan Setgab akan bubar bahkan jauh-jauh hari sebelum diadakan Pemilu 2014. Apalagi, menurut dia, semakin banyaknya ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini semakin mempercepat perpecahan Setgab.

"(Harga) Sembako makin meningkat, masalah ketidakadilan semakin mengemuka, rakyat semakin jengkel dan marah, yang ada di Setgab kan tidak ingin kena batunya, jadi hujatan-hujatan pemerintah sedapat mungkin tidak mengarah ke partai politik, partai-partai politik pelan-pelan akan meninggalkan Demokrat sendirian," katanya.

Ia juga mengemukakan krisis di Setgab mungkin lebih cepat terjadi seiring dengan pragmatisme politik yang ada di berbagai partai politik koalisi. "Yang namanya pragmatisme politik kan ada di semua tempat," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement