REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Hampir 700 pejabat polisi akan menjaga kawasan seluas 6,5 hektare, tempat gedung World Trade Center (WTC) akan dibangun kembali. Penjagaan ketat dilakukan di bawah komando polisi baru yang diperkirakan akan berada di tempatnya pada ulang tahun ke-10 serangan 11 September.
Rencana pengerahan polisi itu disampaikan oleh kepala kepolisian kota New York, Selasa (18/1). Tempat yang hancur pada 2001 itu pernah diserang sebelumnya yakni dalam insiden pengeboman truk pada 1993. Polisi mengatakan tempat itu diperkirakan akan tetap jadi sasaran prioritas tinggi setelah (pembangunan) One World Trade Center berlantai 104 rampung. Pembangunan diperkirakan usai pada 2013
"Untuk memberikan keamanan pada tempat itu seluruhnya Departemen Kepolisian telah membentuk komando WTC dan menugasi seorang wakil inspektur untuk mengawasinya," jelas Komisaris Polisi Ray Kelly pada pertemuan Yayasan Kepolisian.
Kehadiran polisi juga dipastikan akan bertambah ketika pembangunan telah selesai dan gedung itu ditempati, kata Kelly, yang berpuncak menjadi sekitar 700 pejabat polisi. Dari jumlah itu, 672 polisi akan berasal dari bagian kopolisian New York.
Polisi juga telah memperluas jaringan kamera keamanan dengan cepat di tempat itu. Rencana untuk membangun pusat komando tersebut pertama diumumkan pada Juli 2008, setelah polisi mencapai perjanjian dengan Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey.
Proyek Ground Zero terdiri atas bangunan peringatan, empat bangunan pencakar langit, pusat transportasi dan pusat penampilan seni. Semua bangunan tadi mengerami jalur rel kereta bawah tanah dan kereta komuter aktif.
Penandatanganan One World Trade Center--sebelumnya disebut Freedom Tower--telah dilakukan dan kini lebih dari 50 tingkat telah dibangun dan masuk ke tahap tingkat ke-104. Termasuk dengan antena, bangunan itu akan mencapai 1.776 kaki (541 meter), menjadikannya sebagai bangunan tertinggi di AS begitu proyek rampung.