REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Usulan DPR RI mengenai perlindungan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ataupun TKW di negawa-negara Arab, memperoleh dukungan luas dari berbagai parlemen negara OKI untuk di adopsi dalam resolusi parlemen negara yang tergabung dalam organsiasi tersebut.
"Salah satu dukungan yang diterima sangat luas adalah usulan agar parlemen-parlemen negara OKI ini bekerja maksimal untuk mempergunakan haknya dalam membela tenaga-tenaga kerja asing yang ada di negara mereka," kata Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Hidayat Nurwahid yang menjadi delegasi Indonesia dalam pertemuan standing specialized committe on political and economic affairs pada Sidang PUIC, di Abu Dhabi.
Menurut Nurwahid dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, resulosi itu dalam konteks Indonesia tentunya membela keberadaan TKI dan TKW yang ada di negara-negara lain. Maksimalisasi dukungan itu, kata Hidayat, dalam bentuk memanfaatkan kewenangan parlemen negara masing-masing. "Terutama terkait masalah kontrol dan regulasi yang sangat mungkin bisa dilakukan," ujarnya.
Hidayat menambahkan, usulan semacam ini merupakan kali ketiga yang telah mendapat sambutan dalam forum parlemen internasional. "Sebelumnya kita juga telah mengusulkannya di parlemen Asia Tenggara diVietnam serta di Parlemen Asia di Damaskus. Sekarang masuk di parlemen persatuan negara-negara OKI," katanya.
Dalam pertemuan yang telah menyepakati masuknya permasalahan TKI ke dalam resolusi itu memang tidak dihadiri oleh Arab Saudi. Namun dalam pertemuan itu, Yordania hadir.
"Dalam forum ini, Arab Saudi memang tidak masuk, tetapi yang ada Yordania. Kebetulan juga kita punya masalah dengan TKI kita di sana. Jadi ini sungguh menggembirakan," katanya.
Selain membahas masalah tenaga kerja asing, dalam pertemuan politik dan ekonomi dibahas juga seputar masalah Palestina. Namun keputusan yang disepakati adalah permintaan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya.
Kesepakatan tersebut berupa rencana pimpinan parlemen untuk bisa masuk ke jalur Gaza. "Ini menjadi bagian dari dukungan konkrit dalam menyelesaikan isolan terhadap Gaza," katanya.
Masih terkait dengan Palestina juga, kata dia, anggota parlemen negara OKI meminta agar semua kelompok di Palestina bisa bersatu. "Kita ingin agar konflik di dalam negeri mereka bisa diselesaikan sehingga mereka bisa ikuti keputusan dari negara-negara yang selama ini membelanya," katanya.