Rabu 19 Jan 2011 20:39 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Nir Barkat, menyatakan Yerusalem tidak akan terbelah Dua

REPUBLIKA.CO.ID, Yerusalem--Walikota Yerusalem sekaligus tokoh politik Israel yang tengah naik daun, Nir Barkat, menyatakan Yerussalem tidak akan terbelah menjadi dua. Menurut dia, sesuatu yang mustahil bagi Yerussalem untuk terbagi dua. Demikian pernyataan Barkat seperti dilaporkan Alarabiya, Selasa lalu.

Barkat yang mendukung kecaman internasional terhadap langkah Israel membongkar sebuah hotel bersejarah Yerusalem timur untuk membangun jalan bagi pemukim Yahudi, menilai pemerintah Israel begitu dangkal.

Sebelumnya Sekjen PBB Ban Kin Moon dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengutuk pembongkaran Hotel Shepard. Menurut versi PBB dan AS, apa yang dilakukan Israel dapat memicu ketegangan.
Apalagi ditengah tensi keinginan warga Palestina untuk menjadikan Yerussalem Timur sebagai Ibukota Palestina merdeka. Barkat menilai provokasi Israel merupakan kesalahan besar.

Sementara itu, Utusan PBB Palestina Senin malam, mengatakan delegasi PBB telah membujuk Washington untuk mendukung Dewan Keamanan dalam usaha mendorong penghentian pembangunan permukiman Israel. Namun, upaya itu belum juga membuahkan hasil.

Riyad Mansour, salah seorang pengamat asal Palestina mengatakan rancangan resolusi awal yang mengutuk dan menyerukan penghentian semua permukiman Yahudi di Tepi Barat telah disampaikan kepada 15 negara Dewan Keamanan PBB pada bulan Desember. Seruan itu diharapkan Masnour mampu meyakinkan AS bahwa terdapat nilai dalam resolusi yang diajukan pada Dewan Keamanan PBB.

Sebagai informasi, perundingan damai Israel-Palestina kembali mandek setelah Israel mengakhiri pembekuan larangan pembangunan permukiman di wilayah Palestina. Tensi terus menegang ketika hasrat warga Palestina untuk menjadikan Yerussalem sebagai ibukota negara Palestina dimasa depan terus berdengung.

 

Courtesy of Youtube/Al-jazeera