Kamis 20 Jan 2011 10:44 WIB

Diberi Suaka, Ben Ali Dilarang Berpolitik di Saudi

Presiden Tunisia terguling Zine El Abidine Ben Ali dan istri Leila Trabelsi
Presiden Tunisia terguling Zine El Abidine Ben Ali dan istri Leila Trabelsi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH- Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Rabu, bahwa, mereka tidak akan mengizinkan Presiden Tunisia yang terguling, Zine el-Abidine Ben Ali untuk terlibat dalam kegiatan politik apa pun dari Kerajaan tersebut.

"Langkah meminta perlindungan ini tak bisa digunakan untuk melakukan kegiatan politik Tunisia dalam bentuk apa pun," ujar Menteri Luar Negeri, Pangeran Saud Al-Faisal dalam wawancara dengan televisi Lokal. "Ketentuan itu mutlak dan pemerintah tidak mengizinkan."

Pangeran Saud menegaskan kembali dukungan total Arab Saudi untuk rakyat Tunisia. "Kami mengharapkan rakyat Tunisia mencapai tujuan mereka," ujarny.

Ia juga menginginkan perdamaian dan kestabilan dapat terwujud kembali dan rakyat meraih kemajuan nyata dalam kesejahteraan dan kebebasan. "Menteri luar negeri Tunisia telah memaparkan situasi terkini di negara itu. Kita akan berdiri bersama rakyat Tunisia untuk membantu memenuhi tuntutan dan kebutuhan mereka," ujar Pangeran Saud lagi.

Pangeran memaparkan pula alasan Arab Saudi setuju menerima Ben Ali karen sejalan dengan tradisi tua kerajaan. "Ini bukan pertama kali kerajaan membantu seseorang yang mencari perlindungan. Saya tidak percaya ini akan merenggangkan hubungan dengan rakyat Tunisia dan mempengaruhi upaya mereka di urusan dalam negeri," ujarnya.

Arab Saudi pernah pula memberi suaka politik terhadap mantan PM Pakistan, Nawaz Sharif yang digulingkan oleh Pervez Musharraf, sebelum akhirnya kembali ke negaranya pada 2007. Selama tinggal di kerajaan Teluk itu, Sharif pun tak terlibat dalam kegiatan politik apa pun.

sumber : Arabnews.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement