REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya akan menanyakan ke Badan Intelijen Negara (BIN) tentang keterlibatan anggota intelijen Amerika Serikat (CIA) dalam kasus mafia pajak Gayus HP Tambunan.
"Pengakuan Gayus soal keteribatan anggota CIA harus ditelusuri. Kami akan menanyakan ini kepada BIN," kata Tjahjo di sela-sela kuliah umum Megawati Soekarnoputri di kampus Sekolah Tinggi Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) Jakarta Selatan, Kamis.
Tjahjo mengatakan, kabar ini harus diusut dan tidak boleh dianggap remeh meski Satgas pemberantasan mafia hukum sudah membantahnya. "Ini seperti intelijen lama. Ini harus diusut. Tidak bisa kata satu orang tidak ada lalu kita abaikan," paparnya.
Ia mengatakan, jika benar ada agen CIA yang ikut terlibat, maka menunjukan tidak ada kedaulatan politik yang dimiliki Indonesia karena harga diri bangsa terusik. "Ini tidak menunjukan kepribadian sebagai negara besar," ucap Sekjen PDIP itu.
Tak hanya itu, Tjahjo juga mengatakan, Komisi III DPR juga bisa membentuk panitia khusus Gayus untuk mengungkap kasus tersebut, hasilnya diserahkan kepada penegak hukum untuk kemudian mengusutnya dengan tuntas.
Sebelumnya, Gayus menuding Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengetahui aktivitas John Jerome Grice yang membuatkan paspor palsu untuk Gayus. Grice juga merupakan seorang agen CIA.
"Berdasarkan cerita John Grice kepada saya bahwa John Grice adalah agen CIA yang kegiatannya diketahui dan direstui oleh salah seorang anggota Satgas," ujar Gayus saat menyampaikan pernyataannya usai mendengarkan pembacaan vonis untuk dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1).
Menanggapi soal vonis hukum Gayus selama tujuh tahun penjara, kata Tjahjo, itu merupakan kewenangan majelis hakim. Saya tidak bisa menanggapi soal itu," ujarnya.