REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Presiden Kehormatan Arema Indonesia yang mewakili Manajemen Arema, Rendra Kresna, menuntut komitmen kuat dari PSSI dalam memajukan persepakbolaan nasional.
"Kami akan meminta penjelasan dan ketegasan PSSI terkait program untuk memajukan sepak bola nasional. Tuntutan ini yang nantinya kami bawa dalam kongres PSSI di Bali," kata Rendra Kresna menyoal program kerja PSSI, di Malang, Kamis (20/1). Ia akan mewakili manajemen Arema Indonesia dalam kongres tersebut
Menurut Bupati Malang itu, bentuk ketidaktegasan PSSI tersebut di antaranya polemik mengenai larangan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah oleh klub-klub sepak bola.
Seharusnya, tegas Rendra, PSSI menyatakan dengan tegas boleh tidaknya klub (tim) menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai keikutsertaannya dalam kompetisi. "Agar tidak menimbulkan polemik terus menerus," tegas Rendra yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang tersebut.
Selain itu, kata Rendra, pelarangan penggunaan APBD untuk klub sepak bola seperti yang diucapkan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tidaklah tepat dan salah. Mendagri dinilai tidak memahami kondisi objektif klub-klub di daerah yang masih sangat bergantung pada APBD.
"Yang harus dipahami adalah posisi kami sebagai pemerintah daerah dalam penggunaan APBD. Ini harus diperjelas dan dipertegas karena muncul ketakutan di kalangan kita soal penggunaan APBD itu untuk pos olahraga, terutama sepak bola," ujarnya
Penegasan itu penting, ujarnya untuk memberi payung hukum termasuk Kabupaten Malang bila ingin menggunakan APBD untuk membiayai klub. "Sebenarnya banyak hal yang akan kami sampaikan nanti, tapi yang paling mendesak saat ini adalah penggunaan APBD untuk membiayai klub profesional," tegas Rendra.
Sampai saat ini penggunaan APBD untuk membiayai kompetisi klub profesional masih menjadi tarik ulur. Pada tahun 2007 juga sudah ada aturan pelarangan, namun banyak pemerintah daerah yang menyiasatinya dengan memasukkan anggaran hibah melalui pos KONI/
Salah satunya Persema Malang yang saat ini menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI). Setiap tahun Persema mendapatkan anggaran hibah yang masuk pos KONI rata-rata sebesar Rp18 miliar-Rp20 miliar.