REPUBLIKA.CO.ID, YAZD - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan bahwa campur tangan asing hanya akan membuat masalah di Libanon dan Tunisia menjadi lebih rumit. "Campur tangan negara lain atas masalah di Libanon dan Tunisia malah menambah rumit keadaan dan penting bagi kedua negara serta masing-masing pemimpinnya mengatasi sendiri masalah mereka," kata Ahmadinejad pada acara di provinsi Yazd pada Rabu (19/1).
Ia mengatakan, "Warga Libanon harus menyadari bahwa mereka sedang menjalani tahapan penting dan ada negara yang berusaha melemahkan kesatuan mereka." Pada Rabu, 11 menteri meninggalkan kabinet di Libanon saat ketegangan meningkat dengan penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas pembunuhan mantan perdana menteri Rafiq Hariri pada 2005, menjatuhkan pemerintah Perda Menteri Saad Hariri, yang didukung Amerika Serikat.
Dalam pernyataan ditujukan kepada Amerika Serikat dan Israel, yang disebut sebagai rezim Zionis, itu, Ahmadinejad menyatakan bahwa Libanon mampu menyelesaikan masalah mereka. "Bila Anda tidak menghentikan tindakan jahat itu, Libanon dan negara di kawasan akan memutuskan tangan kotor Anda," tambahnya, "Jangan membuat catatan Anda menjadi lebih gelap oleh campur tangan tidak perlu."
Saat menanggapi perkembangan terakhir di Tunisia, Ahmadinejad memperingatkan pihak asing juga tidak mencampuri masalah dalam negeri negara tersebut. Setelah beberapa pekan unjukrasa, karena pengangguran dan harga barang tinggi, Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali lari ke Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat.
"Pihak lain tidak memiliki hak mencampurinya, karena Tunisia adalah negara matang secara intelektual dan dapat membuat keputusan untuk diri mereka," katanya.
Dalam sambutannya, ia juga menyebut kerja sama dengan Iran adalah kepentingan terbaik untuk negara Barat. "Pada saat ini, Iran menjadi negara nuklir dan dari sudut pandang Iran, masalah nuklir sudah selesai," katanya.
"Bekerja-samalah dengan Iran di bidang nuklir, karena kerja sama tersebut akan menguntungkan Anda," kata Ahmadinejad kepada Barat. Ia juga mengatakan, "Kami menyambut kerja sama dari Anda berdasarkan atas keadilan, namun waspadalah, karena Iran tidak akan mundur satu inci pun dari haknya."
Ikuti Whatsapp Channel Republika