REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Korea Selatan, Kamis, menerima tawaran Korea Utara untuk menggelar perundingan militer tingkat tinggi setelah beberapa bulan ketegangan, menurut Kementerian Persatuan. Seoul, Kamis pagi, menjawab sebuah pesan dari Menteri Pertahanan Korea Utara Kim Yong-Chun kepada timpalannya di Korea Selatan, Kim Kwan Jin.
Kementerian, yang menangani urusan lintas batas, mengatakan pihaknya juga menerima saran Korea Utara untuk menurunkan tingkat perundingan persiapan. Seoul telah mengusulkan pembahasan terpisah antara pemerintah tingkat pejabat senior untuk membahas isu denuklirisasi.Dalam sebuah pernyataan, kementerian menyatakan kembali syarat-syarat Seoul untuk dialog, yaitu Korea Utara menerima tanggung jawab untuk dua serangan dalam 10 bulan terakhir dan menunjukkan ketulusan mengenai upaya perlucutan nuklir.
Kementerian mengatakan hal itu akan muncul dalam perundingan "mengenai upaya Korea Utara untuk mengambil tanggung jawab mengenai tenggelamnya Cheonan dan penyerangan terhadap Pulau Yeonpyeong dan berjanji untuk mencegah kejadian serupa terulang.""Perundingan tingkat pejabat senior terpisah sangat diperlukan untuk membahas isu perluncutan nuklir," tambah dia.
Hubungan lintas batas telah memburuk dengan tajam ketika Korea Selatan Mei lalu menuduh Korea Utara menyerang kapal perang Korea Selatan, Cheonan, dan mengakibatkan tewasnya 46 pelaut, sebuah tuduhan yang dibantah Pyongyang.Ketegangan meningkat lebih tinggi setelah Korea Utara menyerang sebuah pulau Korea Selatan di perbatasan pada November, dan menewaskan empat orang termasuk warga sipil dan secara singkat memicu munculnya kekhawatiran akan perang terbuka.