JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU belum berencana menggelar peringatan satu abad atau haul KH A Wahid Hasyim (WH). Tetapi, dalam tradisi NU, baik warga nahdliyin ataupun PBNU secara otomotis akan memperingati tokoh-tokoh yang memiliki jasa dan telah menorehkan sejarah. Demikian disampaikan oleh Sekjen PBNU, Marsudi Syuhud. ”PBNU belum ada rapat khusus tetapi otomatis NU secara kultural memperingatinya,” kata dia
Kepada Republika, di Jakarta, Jumat (21/1), Marsudi mengatakan tujuan peringatan tak lain untuk mengingatkan kembali jasa dan semangat perjuangan yang diteladankan oleh WH. Peringatan digelar tanpa ada kepentingan dan tujuan politis apapun. Sehingga diharapkan akan memberikan motivasi dan mendorong semangat anak muda agar mencontoh karya cipta putra kelima dari pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari.
Dikatakan Marsudi, WH merupakan sosok intelektual Muslim yang mempunya jiwa nasionalisme yang tinggi. Meskipun pernah belajar di luar negeri tidak lantas melupakan asal usulnya. Rasa nasionalismenya itulah yang mendorong dia turut mewujudkan berdirinya negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Termasuk menggerakkan umat Islam dan terlibat aktif melawan penjajah.
Bagi WH, kata Marsudi, perjuangan tidak terhenti dengan hengkangnya penjajah dari Tanah Air. Tetapi adalah mengisi kemerdekaan dengan pemberdaayan umat Islam secara khusus dan bangsa Indonesia pada umumnya. Keprihatinannya terhadap kondisi dakwah umat Islam memotivasinya mendirikan organisasi Jama’atur Rahmah. Tujuannya, agar umat bersatu padu beramal saleh dan bersumbangsih baik untuk Indonesia ataupun umat manusia seluruh duni. Di bidang ekonomi, melalui organisasi Nahdlat At-Tujjar yang didirikannya, berbagai upaya dilakukan dalam rangga memacu perekonomian umat Islam. ”Semangat inilah yang perlu diceritakan agar anak muda pada tahu,” kata dia