REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Jumat menerima undangan kunjungan ke Afghanistan menyusul pembicaraan dengan timpalannya Hamid Karzai, menurut pernyataan kedua pemimpin negara itu. "Medvedev senang menerima undangan dari Hamid Karzai untuk berkunjung ke Afghanistan," menurut pernyataan bersama yang dikutip sejumlah kantor berita Rusia.
Pembicaraan dengan Karzai di Moskow menandai kunjungan resmi pertama oleh kepala negara Afghanistan sejak berperang dengan Uni Soviet. Kedua pihak telah menandatangani kesepakatan kerja sama ekonomi, dan kedua pemimpin itu berjanji akan memperluas hubungan perdagangan yang telah sedikit pulih sejak invasi Soviet selama 10 tahun ke Afghanistan berakhir dengan penarikan kembali Moskow pada 1989.
Medvedev mengatakan ia mendukung upaya internasional untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas di negara yang porak poranda akibat perang, dan menyatakan terlalu cepat untuk menilai "kesalahan strategi" telah dilakukan oleh Amerika Serikat.
"Tentunya, kami mengawasi dengan dekat perkembangan Afghanistan serta apa yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Dan saya mengatakan kepada presiden hari ini bahwa kami menginginkan hal itu menjadi misi yang sukses," kata Medvedev selama jumpa pers bersama dengan pemimpin Afghanistan.
Presiden Rusia itu menambahkan bahwa "bila kita membicarakan kesalahan strategi, atau kekurangan substansi, saya mengira analisis seperti itu belum tiba saatnya." Karzai menyatakan Rusia sebagai "lebih dari sekadar tetangga dekat." "Kami lebih dekat dari itu karena kedua negara memiliki kesamaan budaya serta nilai dan hubungan sejarah. Kami akan melakukan segala cara untuk mengembangkan hubungan kami," kata Karzai.