REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO--Manajemen Persibo Bojonegoro, Jawa Timur, menempuh jalur hukum menghadapi pencoretan dari keanggotaan PSSI, yang diputuskan PSSI di dalam kongres di Bali. "Kami bersama Persema akan menempuh jalur hukum ke pengadilan," kata Juru Bicara (Jubir) Persibo, Tony Ade Irawan, Senin.
Menurut dia, berbagai pihak yang terkait dengan Persibo di Bojonegoro, termasuk Ketua Umum Persibo, Taufik Risnendar, sepakat menempuh jalur hukum menghadapi keputusan PSSI itu. Dia menjelaskan, keputusan PSSI di Kongres Bali yang mencoret Persibo, dianggap sepihak. Tanpa memberi kesempatan Persibo untuk membela diri yang bisa didengarkan seluruh peserta kongres.
Dirinya datang ke arena kongres di Bali atas rekomendasi dari Ketua Umum Persibo, Taufik Risnendar. Tony mengaku, sudah membawa pembelaan secara tertulis yang akan dibacakan di kongres. Namun, lanjutnya, dirinya tidak bisa masuk lokasi kongres, padahal sesuai statuta PSSI, sebuah klub yang dipecat dari keanggotaan diberi kesempatan membela diri di kongres.
Pada intinya, Persibo mengundurkan diri dari ISL pindah ke LPI, karena faktor kesulitan dana dan bukan keluar dari PSSI. "Ini model apa lagi yang diberlakukan PSSI," katanya dengan nada tinggi.
Dari 10 hasil Kongres Tahunan PSSI di Pan Pasific Nirwana Resort, 21-22 Januari, di antaranya, pengesahan pemecatan klub Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah mengundurkan diri dari ISL dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Sanksi juga berlaku bagi klub di bawahnya dan berlaku mulai adanya keputusan hingga kongres berikutnya.